Unknown
Hubungan Agama dan Masyarakat

Definisi Agama
Definisi agama menurut Durkheim adalah “sistem kepercayaan dan praktek yang telah dipersatukan yang berkaitan dengan hal-hal yang kudus kepercayaan-kepercayaan dan praktek-praktek yang bersatu menjadi suatu komunitas moral yang tunggal.” Dari definisi ini ada dua unsur yang penting, yang menjadi syarat sesuatu dapat disebut agama, yaitu “sifat kudus” dari agama dan “praktek-praktek ritual” dari agama. Agama tidak harus melibatkan adanya konsep mengenai suatu mahluk supranatural, tetapi agama tidak dapat melepaskan kedua unsur di atas. 

Ruang Lingkup Agama 
  • Hubungan manusia dengan tuhannya 
Contohnya ibadah, Ibadah bertujuan untuk mendekatkan diri manusia kepada tuhannya. 
  • Hubungan manusia dengan manusia 
Agama memiliki konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan dan kemasyarakatan. Konsep dasar tersebut memberikan gambaran tentang ajaran-ajaran agama mengenai hubungan manusia dengan manusia atau disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan. Sebagai contoh setiap ajaran agama mengajarkan tolong-menolong terhadap sesama manusia. 
  • Hubungan manusia dengan makhluk lainnya atau lingkungannya.
Di setiap ajaran agama diajarkan bahwa manusia selalu menjaga keharmonisan antara makluk hidup dengan lingkungan sekitar supaya manusia dapat melanjutkan kehidupannya.

Fungsi agama dalam masyarakat yaitu fenomena hidup manusia. Dorongan untuk bergama, penghayatan terhadap wujud agama serta bentuk pelaksanaanya dalam masyarakat bias berbeda-beda, namun pada hakekatnya sama, yaitu seluruh manusia untuk percaya kepada Yang Maha Esa dan karena agama yang mengajarkan tentang konsepsi ketuhanan merupakan bagian yang tak terpisahkan dan kehidupan umat manusia.  Agama dapat mempersatukan dari berbagai suku dan bangsa di dunia ini. Agama dapat menjadi tali pengikat persaudaraan. Orang-orang beragama lebih dekat satu sama lain karena mereka mengenal seperangkat nilai-nilai dasar sebagai pedoman bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Alasan mengapa agama sangat dibutuhkan oleh Masyarakat:
  • Karena agama merupakan sumber moral.
  • Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.
  • Karena agama merupakan informasi tentang masalah metafisika.
  • Karena agama memberikan bimbingan rohani manusia baik dikala suka, maupun dikala duka.

Kaitan agama dengan masyarakat dapat dikategorikan kedalam 3 tipe meskipun tidak secara keseluruhan:
  • Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral: Tipe ini menggambarkan sekelompok orang yang menganut kepercayaan serta kelompok agama yang sama sehingga tipe ini disebut sebagai tipe yang kecil, terisolasi dan terbelakang
  • Masyarakat pra-industri yang sedang berkembang: Tipe yang lebih baik dari tipe sebelumnya. Terlihat dari berbagai macam acara atau upacara dalam merayakan suatu acara keagamaan serta adanya perkembangan teknologi yang mendominasi ketimbang tipe pertama serta jauh dari kesan terisolasi
  • Masyarakat-masyarakat industri sekular: Tipe ini mencirikan masyarakat industri yang semakin tinggi dalam bidang teknologi sehingga watak masyarakat sekular menurut Roland Robertson (1984) tidak terlalu mementingkan agama, misalnya pemikiran agama, praktek agama, serta kebiasaan-kebiasaan agama yang seharusnya selalu dilakukan kini peranannya mulai berkurang
 




Unknown
Hubugan ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan


Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan mengenai sesuatu yang telah disistematisasi dan memberikan penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal itu. Jadi berarti ada metode, ada sistem, dalam satu pandangan yang dipersatukan (memberi sintesis), dan yang dicari ialah sebab-bebanya.
Menurut Cambridge-Dictionary 1995, Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan  tertentu dengan sistem, metode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.
Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :
  1. Pengetahuan dianggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang terdahulu.
  2. Pengetahuan dianggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan.
  3. Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengeahuan itu. 
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ;
  1. Ontologism  : Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas  ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan.   
  2. Epistemologis : Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan.
  3. Aksiologis  : Komponen aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
TEKNOLOGI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158) Teknologi adalah
  1. Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan.
  2. Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang - barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. 
Menurut Wikipedia, Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat,mesinmaterial dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagaiaktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik.

Teknologi yang berkembang dengan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
  1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi. 
  2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer. 
  3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.