Unknown
Kejahatan Komputer


           Hacking atau Hacker dan Cracker merupakan istilah yang tidak asing di dunia internet dan komputer. Hacker, mungkin kalau kita mendengarnya akan terbayang orang yang melakukan kejahatan di dunia maya, hal itu tidak sepenuhnya benar. Sedangkan cracker seseorang yang sudah pasti melakukan kejahatan mencari keuntungan untuk dirinya sendiri. Seperti mencuri sebuah data, menghancurkan program dan merusak suatu sistem.

          Kata nge-Hack atau hacking ini sedang populer di Indonesia baik dikalangan pelajar, mahasiswa, para pekerja kantor, hingga para ahli dibidang komputer dan keamanan informasi. Sebenarnya hacking bisa dikatakan sebagai profesi atau hobi dari seseorang yang sangat suka mejelajahi seluk beluk dunia maya (Komputer, 2010).

          Istilah hacker masih belum baku karena sebagian orang hacker mempunyai konotasi positif dan negatif. Untuk pelaku yang jahat biasanya disebut cracker. Batas anatara hacker dan cracker sangat tipis. Batasan ini ditentukan oleh etika, moral, dan integritas. Jadi, hacker itu lebih baik perbuatannya daripada cracker.

          Hacker dibagi dalam beberapa tingkatan keahlian masing - masing baik secara hardware, software maupun arsitektur jaringan yang sudah dikuasai. Dibawah ini ilustrasi tingkatan hacker mulai level 7 sampai 0, mulai user sampai guru.


          Hacker juga berperan baik dan buruk dalam bidang Hubungan Internsioanl. Yaitu pertukaran informasi melalui internet yang digunakan secara sadar dan bukan dibentuk oleh kepentingan (Bara, 2012). Internet menjadi salah satu alternatif untuk menghasilkan penghasilan secara masif. Pada awal tahun 1991, ketika internet mulai digunakan untuk kegiatan komersil, kegiatan ekonomi melalui jalur ini belum menjadi bisnis yang masif (Brigne, 2005).

        
 

          Munculnya hacker bentuk konflik yang terjadi dua kubu. Hacker mencoba membagi informasi secara gratis kedalam jaringan internet, dalam konteks internet merupakan gangguan utama bagi pemegang capital dalam bisnis internet. Pengguna hacker di setiap negara itu pasti ada tercatat bahwa 91% pengguna  internet di China adalah hacker. Tindakan hacker telah merugikan penyedia konten layanan internet dalam bidang musik sebesar US$ 12,5 juta setahun, menghilangkan perkerjaan sebanyak 71,060 lapangan kerja dan merugikan perusahaan pengembang software sebesar US$ 59 juta pada tahun 2010 (go-Gulf.com, 2011).

          Menjadi seorang hacker tidaklah mudah. Hanya orang - orang yang sangat menyukai bidang komputer dan tentunya mereka juga cerdas. Sekarang ini sudah banyak buku - buku yang di jual mengenai hacking  dengan bermacam - macam variasi teknik hacking. Seperti memulihkan data yang terhapus, membobol situs yang diblokir, blokir iklan disemua website, hapus program sampai ke akarnya dan masih banyak yang lainnya (Dedik, 2010).

          Banyak cara untuk menyusun sebuah situs. Gagal dengan satu cara, bisa menggunakan cara lain, baik secara tradisional maupun yang lebih modern dan profesional. Untuk itulah, ada buku di buat untuk melakukan teknik terbaru meng-hack sebuah situs. Tentu saja disertai contoh pada setiap teknik. Mulai mencari pemilik situs, menemukan alamat IP address, mencari informasi pengguna dan katakunci, sampai menyampaikan sebuah pesan bahwa situs tersebut ada celah keamanan.

          Jenis website yang berhasil dibobol dengan semua teknik yang dibuku juga beragam. Mulai dari web berbasis WordPress, Facebook, Paypal, internet Bangking dan sebagainya. Jika kita ingin belajar teknik hacking dan masih kurang paham dengan cara - cara yang ada di buku, sekarang tidak perlu khawatir karena sudah banyak penulis memberi kemudahan degan cara lain yaitu memberikan CD (compact disc atau Cakram Digital) berisi video langkah - langkahnya dan kumpulan software (Evfy, 2011).


DAFTAR PUSTAKA

Dedik, K. (2010). Buku Sakti Teknik Hacking. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Evfy, Z. (2011). Buku Sakti Hacker. Mediakita. Jakarta.

Komputer, Wahana. (2010). Belajar Hacking dari Nol. Andi. Yogyakarta.

IGN, M. (2008). "Desain Intruder Detection System (IDS) Sebagai Antisipasi Hacker dan Cracker di Dunia Maya". Seminar Ilmiah Komputer Nasional dan Sistem Intelijen, pp 637-645.

Dias, P. (2013). "Kemunculan Hacker Sebagai Hasil Dari Kontraposisi". Jurnal Hubungan Internasioanl vol 6, no 1, pp 85-93.



#Softskill
Bahasa Indonesia